Hari ini pergi ke Shah Alam kerana ada hal yang perlu di uruskan. Pagi tadi sebelum bertolak ke Shah Alam melepak dengan mak depan ruangan tengah,tiba-tiba sedang menonton televisyen mak cakap denganku.
" Acik geram betul mak tengok anak dia nie asyik membandingkan hidup dia dengan orang lain sahaja.Dia tak dapat itulah inilah."
Mak : Acik tahu tak apa pekara yang paling sukar untuk kita dapatkan dalam hidup kita ?
Acik : apa dia mak ?
Mak : Kebahgiaan.
Kenapa mak kata seperti itu kerana kita sering membanding kehidupan kita dengan yang lain. Hati ini asyik iri hati melihat orang lain lebih dari kita. Jarang untuk kita bersyukur dengan nikmat yang Allah beri.
Persoalan yang biasa di ketengahkan
kenapa dia lebih cantik/handsome dari kita?
kenapa jodoh dia lagi cepat dari kita ?
dia malas tapi kenapa dia boleh berjaya ?
Kenapa kawan saya lebih di sukai sebab dia kacak/cantik?
persoalan yang akhirnya nanti akan berakhir dengan perasaan sedih dan rasa tidak adil setelah melihat kehidupan orang lain, walaupun sebenarnya kamu telah mempunyai kehidupan yang baik.
Kita sering membandingkan keadaan dan situasi kita yang terburuk, dengan keadaan mereka yang terbaik. Dari sudut pandangan apa yang kita lihat dan apa yang kita anggap pada ketika itu.
Kita hanya melihat pada kelebihannya sahaja tanpa kita menilai kekurangannya yang lain.
" abang tengok peah tu suami dia mampu belikan dia kereta baru, abang apa ada ? saya pakai kereta buruk tu.."
Kita jarang muhasabah diri dan lihat mereka yang hidupnya jauh lebih susah dari kita. Makan tak cukup, pakaian compang camping dan sebagainya.
Sebenarnya, kebanyakkan perkara yang ditonjolkan orang kepada dunia luar adalah berbeza dengan realiti yang sebenarnya.
Manusia cenderung untuk hanya menunjukkan kegembiraan, kehebatan dan kesempurnaannya sahaja.
Untuk jadi sempurna depan kita walhal di sebaliknya hanya Allah yang tahu.Jadi renungilah dan belajarlah untuk bersyukur.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)
Ada tiga hal yang harus dilakukan manusia ketika menerima nikmat Allah agar ia dipandang sebagai hamba yang bersyukur kepadaNya.
Pertama:secara batiniah ia harus mengakui telah menerima nikmat dari Allah.
Kedua: secara lahiriah ia mengucapkan syukur atas nikmat itu.
Ketiga: ia harus menjadikan nikmat itu sebagai pendorong untuk lebih giat beribadah kepada Allah Swt.
Bila ketiga hal tersebut telah berpadu dalam diri seorang hamba, maka ia layak dikatakan sebagai hamba yang bersyukur kepada Allah.
Tiga hal tersebut sebenarnya perpaduan antara hati, lisan dan perbuatan. Hati menjadi media untuk merasakan dan meyakini bahwa Allah-lah yang telah memberikan nikmat itu, bukan yang lain.
Jadi jom kita belajar untuk bersyukur atas nikmat yang Allah berikan pada kita walaupun sedikit.
13 Ulasan
tapiiiiiiiiii... kenapa ramai yang susah nak buat..?? Allah nak bagi pahala senang2 pun tak nak ke...?? hehehehehe...
Jom ucapkan syukur Ya Allah... a.k.a.. Alhamdulillah.... :)
selagi kita sibuk membandingkan kekurangan kita dengan kelebihan orang, kita tak akan bahagia.. kan Acik..kan... :)
Bersyukurlah pabila diberi nikmat.
Bersabarlah pabila diberi musibah.
All is well..Just put your trust in Allah😊