Doa adalah bahasa rindu dan cinta yang paling cepat sampai tanpa di dengar atau di baca. Doa akan penghubung antara kita sesama insani kepada maha pencipta.
Permintaan kita setiap hari terlalu banyak andai dapat di nyatakan terbitnya sebuah buku. Begitu menebal,begitu banyak tinta dan rayuan.
Tetapi doa-doa kita tak langsung tak di makbulkan oleh Allah.
Hati kita kecewa, gundah dan hiba. Kenapa Allah tak dengar permintaanku ?
Sedangkan aku cukup beribadat kepadaNya.Mengapa ?
Lalu hati menjadi marah dan hiba menjauhkan diri dariNya. Sedangkan Allah sedang menguji kita terutama soal kesabaran.Allah berikan apa yang perlu jauh lebih baik dari apa yang kita mahu.
Acik ada satu cerita yang mengubah pandangan acik. Ada seorang kenalan acik, pada umur 40 tahun baru di temukan jodoh. Sedangkan di usia mudanya dia seorang yang baik akhlaknya tetapi untuk dia pertemukan jodoh yang baik.Doa dia tanpa henti.
Tetapi dia masih belum di makbulkan doanya. Di sebalik usaha dan perbaiki diri. Dia teruskan berdoa, berkali bertemu yang salah. Tetapi doanya menghiasi hari-harinya.
Ketika usianya menganjak ke umur 40 tahun baru di pertemukan dengan seseorang yang cukup baik, jaga agamanya. Alhamdulilah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
“Artinya : Akan dikabulkan permintaan seseorang di antara kamu, selagi tidak tergesa-gesa, yaitu mengatakan : Saya telah berdoa tetapi belum dikabulkan”. [Shahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat 7/153. Shahih Muslim, kitab Do’a wa Dzikir 8/87]
Yang dimaksud dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Saya berdoa tetapi tidak dikabulkan”, Ibnu Baththaal berkata bahwa seseorang bosan berdoa lalu meninggalkannya, seakan-akan mengungkit-ungkit dalam doanya atau mungkin dia berdoa dengan baik sesuai dengan syaratnya, tetapi bersikap bakhil dalam doanya dan menyangka Alllah tidak mampu mengabulkan doanya, padahal Dia dzat Yang Maha Mengabulkan doa dan tidak pernah habis pemberian-Nya.
Syaikh Al-Mubarak Furi berkata bahwa Imam Al-Madzhari berkata :
Barangsiapa yang bosan dalam berdoa, maka doanya tidak terkabulkan sebab doa adalah ibadah baik dikabulkan atau tidak, seharusnya seseorang tidak boleh bosan beribadah.
Tertundanya permohonan boleh jadi belum waktunya doa tersebut dikabulkan kerana segala sesuatu telah ditetapkan waktu terjadinya, sehingga segala sesuatu yang belum waktunya tidak akan mungkin terjadi, atau boleh jadi permohonan tersebut tidak terkabulkan dengan tujuan Allah mengganti doa tersebut dengan pahala, atau boleh jadi doa tersebut tertunda pengabulannya agar orang tersebut rajin berdoa sebab Allah sangat senang terhadap orang yang rajin berdoa kerana doa memperlihatkan sikap rendah diri, menyerah dan merasa membutuhkan Allah.
Orang sering mengetuk pintu akan segera dibukakan pintu dan begitu pula orang yang sering berdoa akan segera dikabulkan doanya. Maka seharusnya setiap kaum Muslimin tidak boleh meninggalkan berdoa.
Allah berfirman.
“Artinya : Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. (Ghafir : 60).
Banyak orang yang berdoa tetapi tidak dikabulkan, kalau seandainya ayat tersebut sesuai dengan zahirnya pasti tidak mungkin doa tersebut ditolak.
Setiap orang yang berdoa pasti terkabulkan tetapi dengan bentuk pengkabulan yang berbeza-beza, terkadang apa yang diminta terkabulkan, atau terkadang diganti dengan sesuatu pemberian lain, sebagaimana hadits dari ‘Ubadah bin Shamit bahwasanya NabiShallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Tidak ada seorang muslim di dunia berdoa memohon suatu permohonan melainkan Allah pasti mengabulkannya atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya”.
10 Ulasan