Senyumlah Walaupun Dengan Mereka Yang Membencimu

gambar hiasan

Assalamualikum

Hari jumaat , penghulu segala hari. Acik sangat suka untuk berkongsi kisah tauladan yang memberi manfaat bersama. Ada satu ketika entah mengapa ada orang dengki sangat dengan kita , sakit hati dengan kita dan kena dengan pelbagai cara untuk jatuhkan kita.

Memang sakit dan terkesan dengan apa yang mereka lakukan tetapi bila baca kisah rasullulah buatkan air mata ini mengalir.

Betapa Ucapan Dan Sapaan Lembut dapat meluluhkan Hati seseorang yang membenci. Inilah salah satu Mukzijat Rasulullah. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi kita. Bahawa kita pun dapat membuat orang luluh keranakan kelembutan dan sapaan yang kita berikan pada saudara kita. Meskipun ia sangat membenci kita.

Kali acik akan mengajak kamu untuk merenung dari sebuah nukilan kisah tentang Kelembutan Rasulullah Yang meluluhkan hati seorang sangat benci terhadapnya.

Fadlalah bin Umair memang sangat  terlihat jelas kebencian di raut wajahnya. Sebuah dendam yang mendalam dari sorot matanya yang tajam. dia selalu membelakangkan dan siap menyerang bila-bila masa.Dalam fikirannya sudah direncanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad SAW. Desah napasnya begitu membuncah.

Ia mengintai Nabi yang sedang bertawaf di Baitullah Al-Haram. Perlahan ia mendekati Rasullullah, wajahnya tampak tak tenang dengan riak kebencian memancar dari matanya. Semakin dekat dengan Rasulullah membuat jantungnya berdegup kencang. Nafsu ingin menawatkan jiwa suci itu pun semakin mendorong jiwa Fadlalah bin Umair. Namun ketika keduanya sudah dekat, Rasullullah SAW menyapa dengan ramah sekali.

“Bukankah engkau Fadlalah bin Umair?”

Mendengar suara lembut Rasullullah SAW membuat amarah di dada Fadlalah turun. Sapaan ramah Baginda Nabi membuat Fadlalah bin Umair berubah tiba-tiba.

“Benar, Ya Rasululullah,” jawab Fadlalah bin Umair singkat dengan raut wajah bimbang.

“Apa yang engkau bicarakan  dalam hatimu?” Rasululullah SAW menyelidiki raut wajah bingung Fadlalah bin Umair.

“Tidak ada, aku sedang berdzikir mengingat Allah SWT.”  jawab  Fadlalah mengelak dan juga gugup.

Mendengar kata-kata fadlalah bin Umair Nabi Muhammad SAW pun tersenyum, lalu bersabda :

“Beristigfarlah engkau kepada Allah SWT!” Sambil Baginda Nabi menyentuh dada Fadlalah bin Umair. Seketika itu hati pemuda yang ingin membunuh Nabi Muhammad SAW pun hilang sekejap. Fadlalah bin Umair menjadi tenang hatinya dan pedang kebencian itu hilang bersama senyum ramah Baginda Nabi Muhammad SAW.

Fadlalah bin Umair selalu mengingat peristiwa yang membuatnya berubah. Yang akan selalu dikenang dalam sejarah hidupnya. Sikap ramah Baginda Rasullullah SAW dan juga senyum yang membawa kedamaian di hati Fadlalah. Hingga Fadlalah pun berkata:

“Demi Allah, tidaklah Baginda mengangkat tangannya di dadaku, sehingga tidak ada satu pun makhluk Allah yang lebih aku cintai darinya.”

Nabi dicintai oleh umatnya kerana budi pekertinya yang baik, keluhuran, sikap santun, selalu bersikap baik terhadap orang-orang yang ingin mendzoliminya, dan senyum yang menentramkan. Akhlak mulia Rasulullah SAW yang selalu membawa kedamaian.

“Senyumanmu pada wajah saudaramu adalah sedekah bagimu.” (HR. Tirmidji)