Dalam hidup ini, kita tak lepas dari ujian. Ada di uji dengan kesenangan dan kesusuhan. Seringkali kita lupa soal tersebut.
Bila kita senang,jangan pula kita terlalu berdabik dada. Terlalu bermegah dengan kekayaan yang kita ada.Memang benar tak salah untuk "reward yourself" tetapi tidak perlulah berlebihan ,bersederhana itu lebih baik.
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (Al-Anbiya’: 35)
Ibnu Abbas berkata menafsirkan ayat ini: “(Kami uji kalian) dengan kesusahan dan kesenangan, dengan sehat dan sakit, dengan kekayaan dan kefakiran, serta dengan yang halal dan yang haram. Semuanya adalah ujian.”
Kadang dalam keluarga kita juga terletaknya ujian. Dalam adik beradik ,mesti ada yang kurang dari segi material.
Ada yang baru nak mula hidup,ada yang baru habis belajar.Hidupnya masih tak stabil dari kewangan.
Jangan di perlekehkan dan anggap menyusahkan kita.Padahal Allah hadiah kita sedikit kesenangan untuk kita bantu membantu mereka. Tetapi cukuplah semampunya,tidak perlu berlebihan sehingga kita terbeban.
Seperti yang ada pada ayat Al-Qur'an berikut ini :
Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.
(Hadis Riwayat: Imam Ahmad)
Seperti yang ada pada ayat Al-Qur'an berikut ini :
“….dan memberikan harta yg dirinya cintai pada karib-kerabat…..” (QS. Al Baqarah 177)
“Dan berikanlah ke karib-kerabat akan haknya dan orang miskin….” (QS. Al Isra 26)
Bilamana kita menolong adik beradik kita,inshaAllah di permudahkan urusan kita.
(Hadis Riwayat: Imam Ahmad)
Bukan apa,ramai antara kita lebih memilih untuk memilih untuk biarkan mereka terus susah. Itulah siapa suruh tak usaha lebih.Padahal ianya adalah ujian Allah untuk kita dan dia.
Mungkin sekarang dia susah,inshaAllah nanti ada kesenangannya. Mana tahu dia pula bantu bila susah pula,tak kita anak-anak kita.
1 Ulasan