Kebahgiaan itu milik Allah, lalu di pinjamkan secebis kebahgiaan itu kepada hambanya untuk merasa kebahgiaan di dunia ini.
Lalu bercambah, bergiat, bertungkus lumuslah setiap hamba itu mencari kebahgiaannya yang tersendiri.Lalu di hadirkan ujian demi ujian untuk menguji sejauh mana keimanan kita ?
Ada manusia di uji dengan kemiskinan tetapi tetap bahagia. Ada manusia di uji dengan kesenangan tetapi tidak rasa puas dan tamak. Ingin lebih dari orang lain. Merasakan dia seharusnya memiliki segalanya dan apa yang di impikan harus di dapatkan.
Lalu di paksa,
Lalu di congkah,
Seluruh isi bumi itu untuk mencari kebahgiaannya yang di impikan.
Sehingga sanggup biarkan orang lain menderita, hingga sanggup mengambil hak-hak orang lain. Dengan paksaan, dengan desakan dan hatta secalus cara.
Biar mereka merana, biar mereka derita, biar mereka merintih dan menangis.
Asalkan aku bahagia.
Ego!
Nafsu memiliki menguasai diri.
Nauzubillah jauhkan aku dari sifat tersebut. Jangan biarkan demi kebahgiaan kita ada hati yang tersiksa, ada hati yang terluka.
Kita ada pilihan, buatlah pilihan yag terbaik. Tetapi jangan memilih untuk merampas, merosak kebahgiaan orang lain.
Ingat bumi itu berputar, hari ini kita menyakiti hatinya, merampas haknya,membuat dia menderita. Ada hari kita akan di uji sedemikian rupa.
Doa orang terianiya di angkat Allah.Jangan kita di terkena balanya kerana perbuatan kita.
Yakini bahawa Allah titipkan kebahgiaan, rezeki kepada kita.
Friman Allah S.W.T. di dalam surah At-Talaq, ayat 3:
...dan, barang siapa bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah nescaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya...
(At-Talaq : 3)
(At-Talaq : 3)
...Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.
(At-Talaq : 7)
(At-Talaq : 7)
Rasulullah S.A.W. bersabda :
Ketahuilah, bahawa pertolongan itu datang sesudah kesabaran; kelapangan datang sesudah kesulitan; dan kemudahan datang sesudah kesulitan.
Dalam sebuah hadis qudsi Allah S.W.T. berfirman:
Aku sesuai persangkaan hambaKu terhadapKu, maka silakan dia berorasangka terhadapKu sesuai kehendaknya.
Friman Allah S.W.T.:
...maka Allah akan memeliharakamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah : 137)
(Al-Baqarah : 137)
Dan bertawakallah kamu kepada Yang Maha Hidup dan tidak pernah mati...
(Al-Furqan : 58)
(Al-Furqan : 58)
...mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasulnya) sesuatu keputusan dari sisiNya...
(Al-Ma'idah : 52)
(Al-Ma'idah : 52)
Tidak ada yang menyatakan terjadinya hal itu selain Allah.
(An-Najm : 58)
(An-Najm : 58)
Al-Husain bin MAthir Al-Asadi berkata :
Bila Allah memudahkan urusan
tentu semua menjadi mudah
yang keras menjadi lembut
yang sukar akan menjadi senang.
Berapa banyak orang tamak
yang tidak boleh memenuhi keperluannya
berapa pula masa mendatangkan berita gembira.
Berapa ramai penakut
menjadi menakutkan dan mengerikan
berapa ramai orang yang hemah menjadi kaya
dan berapa banyak peristiwa yang manis
menjadi pahit.
Sungguh dunia menipu
orang kaya boleh jadi fakir
sedang orang fakir dijadikan kata
setelah melalui kesuiltan.
Dan berapa banyak yang telah kita saksikan
orang hidup dalm kekotoran,
sedangkan lainnya menjadi suci
setelah membersihkan kotorannya.
3 Ulasan