Assalamualaikum
Berbicara
soal jodoh menjadi "makanan" dalam kehidupan. Adakalanya enak ,
pahit, masam dan pelbagai rasa lagi.
Menjadi
bualan dari remaja hingga ke pengujung usia. Masih terlekat lagi kes perkahwinan
dengan kanak-kanak 11 tahun itu. Kisah-kisah mereka bertebaran dan menjadi
bualan masyarakat.
Terkait
dengan jodoh teringat kata seseorang jodoh itu ada tiga kategori.
Pertama :
Jodoh di dunia tetapi tidak di akhirat.
Dalam
mencintai, kisahnya bagaikan romeo & juliet bercinta tanpa kebatasan.
Ada yang melakukan pekara-pekara syirik yang Allah tidak redha dan menjauhi
ketaan Allah.
Kedua :
Jodoh di dunia dan di akhirat.
Ianya
mengikut "flow" kehidupan, pertemuan di dunia berkahwin mengikut
landasanNya. Tetap disatukan di akhirat.Kerana kedekatannya mendekati kecintaan
dan ketaatan kepada Allah.
Ketiga :
Jodoh di akhirat tetapi tidak di dunia.
Ada Allah
uji dirinya, dia sudah menjaga kesucian dirinya, memperbaiki diri. Tetapi Allah
lebih sayangkannya di pertemukan " Ajal" sebelum bertemu jodoh di
dunia.
Allahurabbi..
Segalanya tetap menjadi rahsia Allah.
Apa yang
paling penting kita matlamatkan bahawa sesuatu itu kerana Allah.
Kerana ada pekara penting yang perlu kita ketahui bahawa
Barangsiapa
yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya
untuk Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah
menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S.
Al An’am 6: 125)
Selain
itu menurutnya juga penting bagi kita untuk mengetahui apa tujuan utama kita
hidup, kita ini berasal darimana, kita ini akan berakhir kemana dan kita ini
diciptakan untuk apa?
Ingatan
bersama juga Naungan Allah di hari Kiamat
"ada tujuh golongan manusia yg akan mendapatkan naungan Allah
pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya yaitu:
... dua orang yg saling mencintai karena Allah
sehingga mereka tidak bertemu dan tidak berpisah kecuali karena Allah ...
"
( HR Bukhari dan Muslim)
Bertemu
bukan untuk maksiat, berpisah bukan menghindar dari taat.
Ada adab dan etika yang tetap perlu dijaga. Pun begitu ketika bertemu dengan lawan jenis, tetap ada adabnya. “ Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: dan janganlah sekali sekali salah seorang diantara.kalian bersembunyi-sembunyi dengan perempuan kecuali dengan muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim)
Ada adab dan etika yang tetap perlu dijaga. Pun begitu ketika bertemu dengan lawan jenis, tetap ada adabnya. “ Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: dan janganlah sekali sekali salah seorang diantara.kalian bersembunyi-sembunyi dengan perempuan kecuali dengan muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim)
Bertemu
saling menguatkan, berpisah agar tak makin melemahkan
Jangan sampai setelah menikah melemahkan beban dakwah keduanya, maka beban dakwah ditanggung bersama dan saling berbagi peranan untuk dekat padaNya.
Jangan sampai setelah menikah melemahkan beban dakwah keduanya, maka beban dakwah ditanggung bersama dan saling berbagi peranan untuk dekat padaNya.
Ya Allah
yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati ini di atas agamaMu.
"
sesungguhnya shalatku,
hidupku
dan
matiku
hanya
untuk Allah SWT
3 Ulasan