Hati ini sering penuh tanda tanya,
merungut, mempersoalkan soal itulah inilah,
Hakikatnya di mana kita saat dalam bahagia ?
Hati itu penuh keraguan,
Yakinkanlah bahawa Allah itu dekat dan ada dengan kita.
Hanya kita perlu berusaha lebih dari orang lain.
Aku sampai sekarang masih teringat lagi perkataan-perkataan mereka yang pernah hina aku, bukan berdendam hanya tetapi perkataan itulah memberi aku kekuatan untuk bertahan. Bertahan untuk mengutip kekuatan mencari keyakinan diri.Berusaha untuk menjadi lebih baik.
Kau tahu berkali-kali aku jatuh, jatuh sehingga kelembah laut yang paling dalam.
Menangis, merintih, Ya ALLAH susahnya aku, bantulah aku.
Setiap malam bangun sepertiga malam berdoa meminta bantuanNya.Baru aku tahu susahnya mak dan ayah aku dulu mencari rezeki, kadang tak ada duit, kita tahu meminta-minta , tak dapat merajuk dan marah.
Bertahun-tahun dan bukannya semua itu dimakbulkan. Malah kau akan rasa kenapa Allah tak tolong aku ?
Itulah sering dikatakan di hati.
Nauzubillah jangan biarkan hati berkata seperti itu, cepat-cepat mengucap dua kalimah syahadah. Allah itu ada ,kadang Dia tidak bantu terus dengan kita tetapi kadang-kadang dia hadirkan melalui orang sekeliling kita dan bermacam cara dalam kita tak sedar.
Jalani dengan kenyakinan hati bahawa ALLAH itu selalu bersama kita.
Berusalah, berikhtiarlah..
Berikhtiar adalah wajib. Maka barangsiapa mau berikhtiar, ikhtiarnya
akan dicatat sebagai ibadah. Jika ikhtiarnya membuahkan hasil, maka
setidaknya ia akan mendapat 2 (dua) keuntungan. Pertama, ia akan
memperoleh pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kedua, ia
akan mendapat keberhasilan atau manfaat dari apa yang telah ia usahakan.
Tetapi jika ikhtiarnya belum berhasil, maka setidaknya ia akan mendapat
pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika ia sabar, maka ia akan mendapatkan pahala yang berlipat.
Begitu juga soal jodoh, pertemuan ada, hati mula terpikat dan merancang membina mahligai indah. Tetapi kerana kita tak terlepas dari ujianNya, pasangan kita kembali bertaut kekasih lama lah, pasangan kita meninggal dan pelbagai cara buat kita terpisah. Kita tak mampu melawan takdir tetapi kita boleh berdoa. Berdoa untuk kita dipertemukan dengan seseorang yang lebih baik yang boleh menjadi penenang untuk kita.
Di Dalam Surat Al-Baqarah ayat 186 disebutkan,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖفَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Yang ingin acik selalu tekankan adalah, “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa.” Allah akan merespon. Tapi, ada syaratnya kalau ingin Allah menjawab doa kita, yaitu “Mereka juga harus merespon Aku.” Jadi kalau kamu meminta sesuatu pada Allah, Allah juga meminta sesuatu padamu.
Jadi jangan pernah mengeluh, “Allah tidak menolongku”, tapi renungi dulu apa kamu sudah berusaha? Dan Allah bukan berkata, “fayyujibuuli”, tapi “falyastajibuli”. Tentang Allah, Allah berfirman, “ujibulli”, sedangkan menyangkut hamba-hamba-Nya, Allah berfirman, “Falyastajibuli”.
Dua-duanya mengandung arti ‘merespon’, tapi ada perbexaan. Yang
menyangkut Allah, bermakna ‘segera’ dan ‘sempurna’. Dan menyangkut kita,
artinya bukan ‘segera merespon dengan sempurna’, kerana kita tak
mungkin boleh. Jadi kita harus BERUSAHA untuk merespon Allah. Kita harus
berusaha, berikhtiar, lalu barulah boleh mengharap balasan dari Allah Azza wa Jalla.
Si miskin tak kan terus miskin,
Si kurang bijak tidak selama dia bergitu andai usaha satu hari nanti boleh jadi pandai,
Bagaimanapun, sebagai seorang muslim, kita perlu sedar yang mengatur segala kehidupan ini adalah ALLAH. Sehebat mana pun usaha yang dilakukan sekiranya tidak diizinkan ALLAH maka ianya tidak akan berlaku. Di sebab itu, islam mengajar kita konsep tawakal. Tawakal kepada ALLAH.
Tawakal adalam sikap seorang muslim yang ikhlas dan benar-benar berserah diri kepada Keagungan ALLAH dalam menghadapi atau menunggu hasil sesuatu usaha.
Imam Al Gahzali merumuskan definasi tawakal sebagai menyandarkan pada ALLAH tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersadar padaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati ketika ditimba bencana disertai dengan jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.
Tawakal adalam sikap seorang muslim yang ikhlas dan benar-benar berserah diri kepada Keagungan ALLAH dalam menghadapi atau menunggu hasil sesuatu usaha.
Imam Al Gahzali merumuskan definasi tawakal sebagai menyandarkan pada ALLAH tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersadar padaNya dalam waktu kesukaran, teguh hati ketika ditimba bencana disertai dengan jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.
1 Ulasan